Tampak Bupati Agam, Indra Catri, bersama rombongan saat meninjau langsung bunga Raflesia tuan-madae yang tumbuh didaerahnya. (ist)
AGAM, Kabar60.com – Tumbuhnya bunga Raflesia tuan-mudae di Cagar Alam Maninjau, Marambuang, Nagari Baringin, Kecamatan Palembayan, Kabupaten Agam, Provinsi Sumatera Barat, Kamis (2/1/2020) menjadi perhatian khusus bagi beberapa pejabat. Pasalnya, bunga Raflesia itu tumbuh besar.
Mulai dari Wakil Gubernur Sumatera Barat Nasrul Abit, hingga ke Bupati Agam Indra Catri serta para pejabat lainnya berdatangan. Untuk, menyaksikan langsung mekarnya bunga Raksasa itu.
Dilokasi yang sama, juga masih ditemukan Knop (kuncup) bunga Raflesia yang akan mekar. “Ini adalah anugerah terbesar dari Allah SWT, terhadap Kabupaten Agam,” ungkap Wakil Gubernur Sumbar Nasrul Abit, kepada wartawan di Agam.
Ukuran bunga Raflesia tuan-mudae itu tumbuh mekar sangat luar biasa kata Nasrul Abit. Karena, bunga Raflesia itu mencapai ukuran 111 Centimeter. Sehingga, dikategorikan terbesar didunia.
“BKSDA Provinsi Sumatera Barat harus berperan aktif di wilayah ini. Karena, ini salah satu daya tarik bagi wisatawan baik lokal maupun manca negara, jadi siapapun yang akan berkunjung harus berkoordinasi dengan BKSDA,” sebut orang nomor 2 di Sumatera Barat itu.
Saya sendiri kata Wagub Sumbar itu, sangat berterima kasih kepada BKSDA yang telah membawa saya sampai ke lokasi bunga Raflesia yang tumbuh mekar tersebut.
“Saya minta, agar hal seperti ini menjadi daya tarik khusus bagi wisatawan yang mau bertualang ke Kabupaten Agam,” imbuhnya.
Ditambahkan Bupati Agam, Indra Catri, bahwa bunga Raflesia yang tumbuh mekar sekarang ini, merupakan rekor tertinggi di dunia. Semoga, masih ada bunga Raflesia yangvakan mekar lebih besar lagi.
“Memang, bukan disini saja yang sudah tumbuh mekar, tapi ini yang terbesar,” kata Indra Catri.
Disamping itu, Kepala Seksi Konservasi Wilayah 1 BKSDA Sumbar Khairi Ramadhan melalui anggotanya Ade Putra mengatakan, bunga Rafflesia tuan-mudae sudah mekar pada hari keempat dan dalam waktu beberapa hari akan melewati fase mekar sempurna atau sudah layur.
Di lokasi ini juga pernah mekar bunga terbesar dengan diameter 107 centimeter pada 2017. Ini berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh ahli dan peneliti tumbuhan Rafflesia Universitas Bengkulu Dr Agus Susatya.
Ada 43 knop yang ditemukan di Cagar Alam Maninjau Marambuang, namun saat ini hanya tinggal lima knop. Pasalnya, hampir setiap bulan ada yang mekar.
“Ini akan dijadikan lokasu edukasi dan laboratorim alam bagi peneliti dan mahasiswa kedepan,” sebutnya. (Bisri Batubara)