Beginilah kondisi rumah Bulkaini. (ist)
PASAMAN BARAT, Kabar60.com – Sungguh memiriskan, karena masih ada warga yang hidup susah di pinggiran perkebunan sawit PT. Gersindo Minang Plantations (GMP), Tanjung Pangka, Kecamatan Pasaman, Kabupaten Pasaman Barat, Provinsi Sumatera Barat.
Hidup berdua digubuk kecil dan kumuh, Itulah yang dirasakan Bulkaini (67) bersama putrinya yang diduga memiliki keterbelakangan mental. “Beginilah kondisi kehidupan kami sejak puluhan tahun yang lalu di pinggiran perusahaan ini,” kata Izet, seperti diceritakan Bulkaini kepadanya.
Untuk bertahan hidup, Bulkaini menanam sayuran dan mencari ikan diwilayah itu. Terus, dijual ke pasaran dan keliling. “Yang sangat menyedihkan, apabila Bulkaini terlambat pulang, hanya putrinya itu yang tinggal sendirian digubuk reot itu,” terang izet, Rabu (18/3/2020).
Kita sayangkan, seharusnya masyarakat disekitar perusahaan ini mensejahterakan masyarakat. Namun, ini diduga diabaikan. Mustahil rasanya, pihak perusahaan tidak tau ada warga yang bermukim disekitar perusahaannya.
“Kita berharap, Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat menindaklanjuti informasi ini. Agar, Bulkaini bersama putrinya mendapatkan hak yang layak dan diperhatikan,” tandasnya.
Memang diakui, saat ditanya Bulkaini, mengaku tidak memiliki Kartu Keluarga. “Bulkaini tinggal disekitar perusahaan ini sudah puluhan tahun,” ujarnya juga. (Bisri Batubara)