Kepala Jorong Serasah Betung, Ahmad Yazi
PASAMAN BARAT, Kabar60.com – Kepala Jorong Serasah Betung, Ahmad Yazi, mengaku dari awal menjabat hingga saat ini mengklaim tidak pernah merasakan dana Corporate Sosial Responsibility (CSR) dari PT. Bakrie Pasaman Plantations (BPP) Sungai Aur. Ia pun mengaku bukan hanya saja dana CSR, namun pemberdayaan dari PT. BPP untuk warga sekitar yang memiliki usaha maupun pelaku UMKM tidak pernah ada. “Selama saya menjabat, belum pernah ada bantuan berupa CSR maupun yang lain ke Jorong Serasah Betung. Padahal, Kejorongan kami ini adalah ring 1 pada PT. Bakrie Pasaman Plantations,” ungkapnya saat ditemui di Sungaj Aur, Senin (13/2/2023). Dirinya pun pernah menyakan terkait realisasi CSR, namun tidak ada jawaban yang kongkrit dari pimpinannya itu. “Pernah kami tanyakan ke pihak manajemen PT. BPP, namun tidak ada yang jelas, hanya janji saja,” sebutnya. Selain CSR, diduga salah satu kewajiban mereka berupa kebun plasma pun belum juga terealisasi sejak dahulu. Dimanakah salahnya kita tidak tau. Sementara sekarang pengurus dari kelompok itu sendiri sudah meninggal dunia. Bagaimana nasib kebun plasma itu kedepan?. “Jorong Serasah betung ini dianak tirikan oleh pihak PT. BPP, padahal kami termasuk ring 1 diwilayah perkebunannya,” tegasnya. Kita minta kepada pemerintah dan tim audit RSPO dan ISPO agar memberikan sanksi kepada PT. BPP, karena sepengetahuan kita mendapatkan sertifikat RSPO dan ISPO itu banyak syarat yang harus di penuhinya, salah satunya kepedulian terhadap masyarakat sekitar perusahaan. “Tim audit RSPO dan ISPO diminta dengan tegas agar memberikan pertimbangan yang jelas untuk memberikan sertifikat tersebut. Karena, masih banyak warga yang susah makan dilingkungan perusahaan itu,” pintanya. Terkait plasma, saat dikonfirmasi HRD PT. BPP di ruang kerjanya, mengatakan bahwa pengrurusnya yang berhak mempertanyakan ini. Karena, merekalah yang mempunyai legalitas jelas. “Karena sudah menunggal dunia pengurusnya, tentu bentuk yang pengurus baru, setelah itu baru bisa berbicara terkait kelompok ini secara jelas,” sebutnya. (Bisri Batubara)”Karena sudah menunggal dunia pengurusnya, tentu bentuk yang pengurus baru, setelah itu baru bisa berbicara terkait kelompok ini secara jelas,” sebutnya. (Bisri Batubara)
